Wednesday, December 10, 2008

BAYI MERAH NYANTOL DI PAGAR GEREJA


[Rabu, 10 Desember 2008]

SURABAYA
- Seorang bayi yang masih merah ditinggalkan di depan Gereja Kristus Kasih, Jalan Menganti-Wiyung, kemarin (9/12). Bayi itu dibungkus kantong plastik hitam dan digantungkan di pagar depan gereja. Kini, bayi tersebut dirawat pemilik Panti Asuhan Sumber Kasih yang berdiri tak jauh dari gereja itu.

Penemuan bayi tersebut berawal ketika Samuel dan Veno, dua anak Panti Asuhan Sumber Kasih, sedang bermain di pelataran gereja sekitar pukul 17.00 kemarin. Namun, keduanya tidak terlalu memperhatikan kantong plastik yang digantungkan di pagar gereja itu.

Sebenarnya, kantong plastik berwarna hitam itu tampak mencurigakan. Selain terlihat penuh, isi kantong tersebut seperti bergerak-gerak. Keanehan itulah yang ditangkap Suparmun, salah seorang penjual pangsit yang sedang mangkal di dekat gereja. Dia lantas menyuruh Samuel dan Veno melihatnya.

Veno pun mengambil dan membuka kantong tersebut, kemudian meminta Samuel melihat isinya. Betapa terkejutnya Samuel ketika tahu bahwa di dalam kantong plastik itu terdapat bayi yang dibungkus handuk. "Saat itu, di beberapa bagian handuk masih tampak bercak darah," kata Ketua Yayasan Panti Asuhan Sumber Kasih Rudyantono.

Samuel yang baru pertama melihat bayi merah seperti itu langsung ketakutan. Bocah berusia 11 tahun tersebut memanggil Suparmun untuk melihat. Suparmun juga yang akhirnya membawa bayi itu ke Rumah Sakit Sumber Kasih yang lokasinya berdekatan dengan Gereja Kristus Kasih.

Bayi lelaki itu memang terlihat baru dilahirkan. Kulitnya masih merah. Sama sekali tidak ada identitas tentang bayi tersebut. Hanya, ditemukan sebuah surat berisi pesan yang sangat mungkin ditulis oleh ibu bayi tersebut. Isi surat itu: "Saya nitip bayi saya. Tolong kepada ibu yayasan jangan dilaporkan ke polisi. Saya terpaksa menitipkan bayi ini karena orang tua tidak mau menerima dan suami saya meninggalkan saya. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih. Suatu saat, saya akan datang jika sudah ada rezeki."

Saat handuk yang membungkus sang bayi dilepas, ceceran darah yang melekat, ternyata, cukup banyak. Di bagian perut, darah segar masih menempel. Rupanya, darah tersebut berasal dari ari-ari yang sudah dipotong. Namun, bekas potongan ari-ari seperti tidak diapa-apakan.

Perawat pun memandikan bayi tersebut, kemudian membungkusnya dalam selimut putih hangat khusus bayi. Setelah itu, bayi tersebut dibawa ke Panti Asuhan Sumber Kasih. Gedung RS Sumber Kasih dan Panti Asuhan Sumber Kasih memang tak seberapa jauh. Bahkan, dua gedung itu berimpitan.

Rudyantono mengatakan, kehadiran bayi tersebut benar-benar membuat warga panti asuhan bergembira. Sebab, bayi itu lucu dan sehat. "Matanya benar-benar bikin gemes,'' ujar lelaki 77 tahun tersebut.

Kamar bayi itu pun langsung penuh oleh anak-anak yang penasaran. Ada yang cuma ingin melihat, ada pula yang ingin ikut menggendong. Sandra Monika, misalnya. Siswa kelas dua SMP tersebut sudah tak sabar ingin menggendong sejak pertama tahu bahwa ada bayi yang diserahkan ke panti asuhan. "Lucu ya. Ganteng lagi,'' katanya.

Pukul 17.45, petugas dari Polsek Karangpilang datang. Mereka memeriksa bayi tersebut dan memotretnya. Barang bukti berupa kantong plastik dan surat dibawa untuk keperluan penyidikan. Polisi juga melakukan reka ulang tentang penemuan bayi itu.

Kanitreskrim Polsek Karangpilang Iptu Djarot Oetomo meminta perawat untuk memeriksa golongan darah dan kandungan Hb bayi tersebut. "Untuk memastikan kalau nanti ada ibunya yang ingin mengambil bayi itu," katanya.

Untuk sementara, kata Djarot, bayi itu akan dirawat di Rumah Sakit Sumber Kasih. "Pihak panti asuhan juga sudah bersedia mengasuh bayi itu," imbuhnya. (aga/fat)

(Diambil dari: http://www.jawapos.co.id/)