Friday, November 14, 2008

BRAVO IKANKU


Tak lama setelah menempati ruangan kantor baru di gedung gereja yang baru, saya segera membeli akuarium dan 4 ikan. Di antara mereka ada 2 ikan yang sejenis. Saya tidak tahu namanya. Tapi Anda bisa melihat pada foto di atas.

Selang beberapa hari setelah pembelian ikan, saya menjumpai bahwa salah satu ikan yang dipotret itu sedang sekarat. Belum tau penyebab pastinya. Ikan yang sekarat itu tidak banyak bergerak kian kemari. Ia hanya "berdiri" dan mengapung ke permukaan. Sangat lemah dan hampir tak bergerak. Yang menarik adalah temannya beberapa kali menyundul-nyundul teman yang sekarat itu. Dan setiap digoda, ikan yang sekarat itu akhirnya bergerak lebih lincah. Ia membalas menyundul temannya. Dampaknya, ikan yang sekarat itu sekarang lebih lincah meski ia masih "berdiri" mengapung di permukaan.

Dari sini saya belajar bagaimana efek sebuah cinta terhadap sesamanya. Ia mungkin tidak dapat menyembuhkan yang terluka, tapi setidaknya ia dapat memberikan kegembiraan di tengah-tengah situasinya yang terluka. Ia dapat menguatkan sesamanya agar tetap bertahan dalam penderitaan. Ia menghidupkan semangat yang padam. Apakah kita memiliki cinta yang demikian kepada sesama?

No comments: