Thursday, April 19, 2007

CONTOH KASUS

Penembakan di AS
Anakku Cuma Sekolah, Mengapa Ditembak?

Sugiyarti (56) terduduk lesu di atas tikar yang ada di ruang keluarga. Matanya sembab akibat terlalu banyak menangis. Pandangan matanya menerawang dan sesekali ia menyebut Mora. Seusai menyebut nama anaknya itu, tangis kembali tak tertahan dan air matanya berderai. Mora adalah panggilan akrab Partahi Mamora Halomoan Lombantoruan (35). Ia merupakan satu dari 33 mahasiswa yang tewas dalam penembakan di Virginia Tech University, Amerika Serikat, Senin (16/4).

"Kenapa di kampus bisa ada pistol. Anakku cuma sekolah, mengapa ditembak," kata Sugiyarti. Kepedihan dan penyesalan memang tidak dapat disembunyikan oleh wanita berpangkat letnan kolonel (CPM) yang sehari-hari bertugas di POM Komando Daerah Militer IV Diponegoro itu saat ditemui di kediamannya di Perumahan Sinar Waluyo, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu kemarin.

Dalam kepedihannya, kenangan akan Mora sepertinya tak hilang. Bahkan, percakapan terakhir lewat telepon internasional pada Minggu malam lalu beberapa kali dia ulang. "Nak, kau bilang disertasi sulit, sabar ya Nak. Jangan lupa kalau pulang ijazahmu dibawa. Ibu tunggu kau di rumah ya, Nak?" ucap Sugiyarti dengan suara lirih.

Yang sangat ia sesali ialah tidak mengizinkan Mora untuk pulang ke Indonesia saat liburan nanti. Sebab, menurut Sugiyarti, akan lebih baik kalau Mora berekreasi di AS agar lebih mengenal negara itu.

Sugiyarti memang bukan ibu kandung Mora, tetapi kasih sayangnya luar biasa. Ia menikah dengan Letkol (Purn) Tohom Lombantoruan, yang kini tinggal di Medan, Sumatera Utara, saat Mora masih kelas I SD. Pernikahan itu dilakukan setelah ibu kandung Mora meninggal.

Pertanyaannya, bila Ibu Sugiyarti adalah orang yang Anda kenal, maka apakah yang akan Anda lakukan untuknya? Cobalah kaitkan dengan pelajaran yang selama ini Anda dapatkan di blogspot.

No comments: