Monday, March 26, 2007

DI BAWAH BAYANG-BAYANG TRAUMA (3)

Peristiwa yang Tak Terkuasai

Orang yang mengalami trauma acapkali berkata, “Seandainya saya . . .” atau “seandainya ia . . .” Di balik kata “seandainya,” sebenarnya terdapat satu isyarat bahwa pengalaman traumatis yang dialami merupakan akibat dari peristiwa yang tak terkuasainya. Orang tersebut ingin mencegah terjadinya peristiwa traumatis itu, namun apa daya tangan tak sampai. Peristiwa itu terjadi begitu saja, dan ia tak dapat menghentikan atau mengubah peristiwa negatif itu.

Sama halnya dengan Patrick yang divonis oleh dokternya. Ia pun sering berkata dalam dirinya, “Oh seandainya saya tidak merokok sejak dulu, seandainya saya rajin check-up kesehatan, seandainya saya giat olahraga, dan seandainya saya bisa hidup lebih lama lagi.” Meski Patrick tahu bahwa merokok itu tidak sehat dan bisa mengancam hidupnya, namun vonis yang diterimanya merupakan satu peristiwa yang tak terkuasai. Ia cukup sering mengatakan, “Kenapa orang lain merokok sejak usia muda tetapi ia tidak terserang kanker hingga saat ini. Bahkan, ada di antara mereka yang tetap sehat meski mereka merokok.”

Hal yang kurang lebih sama juga dialami oleh Ibu X. Dia baru saja ditinggal suaminya pergi sehabis bertengkar dengannya. Dia tidak mengira bahwa kepergian suaminya ke suatu tempat akan berujung pada kepergiannya untuk selama-lamanya. Waktu itu sang suami pergi dengan mengendarai mobil, namun sayangnya musibah terjadi ketika ia mencoba untuk menghindari sepeda motor yang ada di depannya. Usahanya untuk menghindari sepeda motor ternyata mengakibatkan ia tertabrak oleh bus yang ada di belakangnya. Mobil yang dikendarainya pun terseok-seok dan menabrak pohon. Saat itulah, sang suami dari Ibu X meninggal dunia.

Ketika mendengar kabar suaminya yang meninggal dunia, Ibu X langsung meratapi peristiwa itu. Yang ada dalam benaknya adalah sang suami pergi sehabis bertengkar dengan dirinya. Sebab itu, ia selalu berkata, “Seandainya saya bisa lebih sabar dengannya, maka dia tidak akan pergi dan pergi untuk selama-lamanya; seandainya saya menuruti keinginannya maka dia tidak akan meninggal dunia; dan seterusnya.” Kata-kata “seandainya” menjadi cerminan bahwa peristiwa traumatis yang dialami oleh Ibu X adalah peristiwa yang tak terkuasai. Sebuah peristiwa yang terjadi di luar kemampuan manusia. Ia tak dapat mencegah atau mengubah peristiwa itu.

Hal seperti inilah yang seringkali dialami oleh orang yang mengalami trauma. Ia merasa dirinya tidak berdaya dengan peristiwa traumatis yang pernah terjadi. Unsur ini cukup sering didapati dari pengalaman traumatis seseorang. Apakah Anda bisa menyebutkan peristiwa-peristiwa yang tak terkuasai dalam hidup Anda yang menghasilkan pada pengalaman traumatis?

No comments: