Friday, November 10, 2006

PEMIMPIN YANG BERKORBAN

Yohanes 18:1-11
“Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi” (Yoh. 18:8)

Dalam film King Arthur dikisahkan tentang dua kubu yang sedang bertempur. Kubu raja Arthur mempertahankan bentengnya dari serangan kubu musuhnya. Uniknya, kisah tersebut mengandung sebuah pelajaran penting tentang kepemimpinan. Bagi pihak musuh, seorang pemimpin haruslah berdiri jauh-jauh dari medan pertempuran. Ia harus mengamati sambil mengamankan dirinya. Beda halnya dengan pihak raja Arthur. Baginya, seorang pemimpin haruslah berkorban. Sesudah ia mengamati posisi musuhnya, maka ia pun turun tangan untuk membantu para prajuritnya dalam berperang. Ia turut diserang dan terluka. Tapi inilah yang namanya pengorbanan seorang pemimpin.

Sama halnya dengan Yesus. Ia adalah seorang pemimpin yang berkorban. Ia bukan seorang pemimpin yang mencari keamanan dan kenyamanan bagi diri-Nya saja. Buktinya sangat jelas terlihat ketika Yesus berada di taman Getsemani. Ketika para serdadu melihat gerombolan para murid Yesus, maka mereka langsung mencari Yesus. Lalu apa yang Yesus lakukan? Berkelit? Bersembunyi? Yang Yesus lakukan adalah tampil ke depan mereka dan berkata, “Akulah Dia”. Tapi perkataan-Nya tidak berhenti sampai di situ saja. Ia melanjutkan, “. . . Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka (para murid) ini pergi.” Lho berarti Yesus bakal ditinggal sendirian? Ya benar. Yesus tahu bahwa perkataan-Nya dapat membuat diri-Nya ditinggal sendirian oleh para murid. Tapi itu tak jadi soal asalkan para murid selamat dari tangan serdadu. Inilah pengorbanan dari seorang pemimpin sorga dan pemimpin dunia.

Adakah kita adalah seorang pemimpin? Entah di gereja, di tempat usaha, keluarga. Tapi bukan itu pertanyaan pentingnya. Apakah kita adalah seorang pemimpin yang berkorban?, itu pertanyaan pentingnya. Memang teladan kepimimpinan Yesus kelihatannya nyentrik, masakan seorang pemimpin harus berkorban. Bukankah seorang pembantu yang lebih pantas berkorban? Memang meski terlihat nyentrik, tapi sebenarnya ide ini merupakan sebuah ide kepemimpinan yang cemerlang. Bila tidak percaya, buktikan saja ide yang satu ini!

Buatlah anak buah Anda rela berkorban melalui kepemimpinan Anda yang berkorban

No comments: