Friday, November 10, 2006

KELUAR SEBAGAI PEMENANG

Yohanes 16:16-33
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu. Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33b)

Pernahkah Anda membayangkan seorang Mike Tyson (petinju kelas berat) menjadi ketakutan setelah melayangkan pukulan perdananya ke lawan? Bila hal ini terjadi, maka mungkin kita akan mengatakan bahwa dirinya adalah pengecut. Tetapi khayalan ini dapat menjadi cermin buat kehidupan kristiani kita. Acapkali dalam “ring pertandingan” kita sudah merasa kalah sebelum berjuang hingga titik darah penghabisan. Bila ada sedikit masalah, maka kita sudah ingin undur dari gereja dan diam mendekam di dalam rumah. Jika ini yang terjadi, maka kapan kita dapat keluar sebagai pemenang?

Pertanyaan di atas akan menggiring kita untuk merenungkan apakah kita mampu keluar sebagai pemenang. Apakah kita mampu keluar sebagai pemenang atas segala macam persoalan hidup? Bila kita bertanya kepada Tuhan mengenai hal ini, maka Ia akan menjawab, “Engkau mampu menang!” Tapi apa yang membuat kita menang? Maka Yesus melanjutkan perkataan-Nya, “Karena Aku telah mengalahkan dunia” (ay. 33). Jawaban inilah yang akan menjadi modal kita untuk menang atas segala macam permasalahan hidup di dunia ini.

Sebenarnya, perkataan “Aku telah mengalahkan dunia” hadir dalam sebuah peristiwa di mana Yesus akan segera disalibkan. Yesus tahu bahwa para murid-Nya akan ketakutan bila Yesus disalibkan. Karena itulah, Yesus meyakinkan akan siapa yang memegang kendali. Niscaya para murid akan melihat bahwa dunia memang dapat berbuat hal yang terburuk terhadap Yesus, namun dunia tidak dapat menaklukan Dia. Seakan-akan Yesus berkata, “Apapun yang terjadi pada-Ku, Aku tetap keluar sebagai pemenang!” Jaminan kemenangan-Nya ini akan menjadi modal kemenangan bagi para murid Yesus. Bila Yesus menang, maka para murid-Nya pun dapat menang.

Persoalan hidup tidak pernah menjadi kata akhir dalam hidup kita. Itulah kenyataan. Kita tidak perlu melarikan diri darinya. Bahkan sebaliknya, kita harus merangkulnya; bukan karena kita pasrah dan menyerah, tetapi justru untuk mengalahkannya! Mengubahnya untuk menjadi kemenangan bersama Yesus! Saya membayangkan bahwa hidup kita bak sinetron dalam layar televisi. Ada kisah di dalamnya. Tapi, akankah kisah itu berakhir dengan indah karena kita keluar sebagai pemenang atau berakhir dengan tragis karena kita mundur sebagai pengecut? Mau pilih mana?

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Roma 8:37)

No comments: